Static Routing adalah jenis routing yang jalurnya / path ditentukan secara manual oleh administrator jaringan untuk meneruskan paket data ke network tujuan.
Untuk lebih memahami cara kerja static routing ini, mari kita buat topologi jaringan sebagai berikut :

Konfigurasi Router A
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip addr 200.100.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/1
Router(config)# ip addr 192.168.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Konfigurasi Router B
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip addr 200.100.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/1
Router(config)# ip addr 192.168.20.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Selanjutnya, berikan IP address untuk tiap-tiap komputer sesuai dengan ketentuan di topologi yang telah dibuat
PC A
IP address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.252
Default Gateway: 192.168.10.1
PC B
IP address : 192.168.20.2
Subnet mask : 255.255.255.252
Default Gateway: 192.168.20.1
Sampai tahap ini, Router A dan PC A sudah bisa saling ping, begitu juga dengan router B dengan PC B bisa saling ping tetapi PC A belum bisa ping ke PC B. Oleh karena itu, dibutuhkan tabel routing pada kedua router.
Langkah-langkahnya adalah :
Router A
Router(config-if)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.252 200.100.10.2
Router B
Router(config-if)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.252 200.100.10.1
Pengujian
Test ping dari PC A ke PC B, bila hasilnya reply from…ttl…., maka proses routing telah berhasil
